sisi terdalam retno eka rinjani

Foto saya
agak menjengkelkan... lucu.. gampang berteman n gak pilih2 teman...

Rabu, 09 Desember 2009

bagaimana pencegahan dari si jahat VIRUS?????

| | 0 komen



Solusi ideal terhadap ancaman virus adalah pencegahan. Jaringan diijinkan
virus masuk ke sistem. Sasaran ini, tak mungkin dilaksanakan sepenuhnya.
Pencegahan dapat mereduksi sejumlah serangan virus. Setelah pencegahan
terhadap masuknya virus, maka pendekatan berikutnya yang dapat dilakukan
adalah :
o Deteksi.
Begitu infeksi telah terjadi, tentukan apakah infeksi memang telah terjadi
dan cari lokasi virus.
o Identifikasi.
Begitu virus terdeteksi maka identifikasi virus yang menginfeksi program.
o Penghilangan.
Begitu virus dapat diidentifikasi maka hilangkan semua jejak virus dari
program yang terinfeksi dan program dikembalikan ke semua (sebelum
terinfeksi).

Jika deteksi virus sukses dilakukan, tapi identifikasi atau penghilangan
jejak tidak dapat dilakukan, maka alternatif yang dilakukan adalah menghapus
program yang terinfeksi dan kopi kembali backup program yang masih bersih.
Sebagaimana virus berkembang dari yang sederhana menjadi semakin canggih,
begitu juga paket perangkat lunak antivirus. Saat ini program antivirus
semakin kompleks dan canggih. Perkembangan program antivirus dapat diperiode
menjadi empat generasi, yaitu :
1. Generasi pertama : sekedar scanner sederhana.
Antivirus menscan program untuk menemukan penanda (signature) virus.
Walaupun virus mungkin berisi karakter-karakter varian, tapi secara
esensi mempunyai struktur dan pola bit yang sama di semua kopiannya.
Teknis ini terbatas untuk deteksi virus-virus yang telah dikenal.
Tipe lain antivirus generasi pertama adalah mengelola rekaman panjang
(ukuran) program dan memeriksa perubahan panjang program.
2. Generasi kedua : scanner yang pintar (heuristic scanner).
Antivirus menscan tidak bergantung pada penanda spesifik. Antivirus
menggunakan aturan-aturan pintar (heuristic rules) untuk mencari
kemungkinan infeksi virus.Teknik yang dipakai misalnya mencari fragmen-
fragmen kode yang sering merupakan bagian virus. Contohnya, antivirus
mencari awal loop enkripsi yang digunakan polymorphic virus dan menemukan
kunci enkripsi. Begitu kunci ditemukan, antivirus dapat mendeskripsi
virus untuk identifikasi dan kemudian menghilangkan infeksi virus.
Teknik ini adalah pemeriksanaan integritas. Checksum dapat ditambahkan
di tiap program. Jika virus menginfeksi program tanpa mengubah checksum,
maka pemeriksaan integritas akan menemukan perubahan itu.
Untuk menanggulangi virus canggih yang mampu mengubah checksum saat
menginfeksi program, fungsi hash terenkripsi digunakan. Kunci enkripsi disimpan secara terpisah dari program sehingga program tidak dapat menghasilkan kode hash baru dan mengenkripsinya. Dengan menggunakan fungsi hash bukan checksum sederhana maka mencegah virus menyesuaikan program yang menghasilkan kode hash yang sama seperti sebelumnya.
3. Generasi ketiga : jebakan-jebakan aktivitas (activity trap).
Program antivirus merupakan program yang menetap di memori (memory
resident program). Program ini mengidentifikasi virus melalui aksi-
aksinya bukan dari struktur program yang diinfeksi. Dengan antivirus
semacam in tak perlu mengembangkan penanda-penanda dan aturan-aturan
pintar untuk beragam virus yang sangat banyak. Dengan cara ini yang
diperlukan adalah mengidentifikasi kumpulan instruksi yang berjumlah
sedikit yang mengidentifikasi adanya usaha infeksi. Kalau muncul kejadian
ini, program antivirus segera mengintervensi.
4. Generasi keempat : proteksi penuh (full featured protection).
Antivirus generasi ini menggunakan beragam teknik antivirus secara
bersamaan. Teknik-teknik ini meliputi scanning dan jebakan-jebakan
aktivitas. Antivirus juga mempunyai senarai kapabilitas pengaksesan
yang membatasi kemampuan virus memasuki sistem dan membatasi kemampuan
virus memodifikasi file untuk menginfeksi file.
Pertempuran antara penulis virus dan pembuat antivirus masih berlanjut.
Walau beragam strategi lebih lengkap telah dibuat untuk menanggulangi
virus, penulis virus pun masih berlanjut menulis virus yang dapat melewati
barikade-barikade yang dibuat penulis antivirus. Untuk pengaman sistem
komputer, sebaiknya pengaksesandan pemakaian komputer diawasi dengan
seksama sehingga tidak menjalankan program atau memakai disk yang belum
terjamin kebersihannya dari infeksi virus. Pencegahan terbaik terhadap
ancaman virus adalah mencegah virus memasuki sistem disaat yang pertama.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hariyanto, Bambang, Ir., Sistem Operasi, Penerbit Informatika, Bandung,
1999
2. Tanenbaum, Andrew S., Modern Operating Systems, Prentice Hall Inc., 1992
leer más...

dasar virus.... jahat kao!!!

| | 0 komen



Virus adalah sama dengan program komputer lain. Perbedaan dengan program
lain adalah virus dapat mencantolkan dirinya ke program lain dan
mengeksekusi kodenya secara rahasia setiap kali program inang berjalan.
Masalah yang ditimbulkan virus adalah virus sering merusak sistem komputer
seperti menghapus file, partisi disk, atau mengacaukan program. Virus
mengalami siklus hidup empat fase (tahap), yaitu :
1. Fase tidur (dormant phase).
Virus dalam keadaan menganggur. Virus akan tiba-tiba aktif oleh suatu
kejadian seperti tibanya tanggal tertentu, kehadiran program atau file
tertentu, atau kapasitas disk yang melewati batas. Tidak semua virus
mempunyai tahap ini.
2. Fase propagasi (propagation phase).
Virus menempatkan kopian dirinya ke program lain atau daerah sistem
tertentu di disk. Program yang terinfeksi virus akan mempunyai kloning
virus. Kloning virus itu dapat kembali memasuki fase propagasi.
3. Fase pemicuan (triggering phase).
Virus diaktifkan untuk melakukan fungsi tertentu. Seperti pada fase tidur,
fase pemicuan dapat disebabkan beragam kejadian sistem termasuk
penghitungan jumlah kopian dirinya.
4. Fase eksekusi (execution phase).
Virus menjalankan fungsinya, fungsinya mungkin sepele seperti sekedar
menampilkan pesan dilayar atau merusak seperti merusak program dan
file-file data, dan sebagainya.
Kebanyakan virus melakukan kerjanya untuk suatu sistem operasi tertentu,
lebih spesifik lagi pada platform perangkat keras tertentu. Virus-virus
dirancang memanfaatkan rincian-rincian dan kelemahan-kelemahan sistem
tertentu.

Infeksi virus
Sekali virus telah memasuki sistem dengan menginfeksi satu program, virus
berada dalam posisi menginfeksi beberapa atau semua file .exe lain di
sistem itu saat program yang terinfeksi dieksekusi. Infeksi virus dapat
sepenuhnya dihindari dengan mencegah virus masuk sistem. Pencegahan ini
sangat luar biasa sulit karena virus dapat menjadi bagian program di luar
sistem. Kebanyakan virus mengawali infeksinya pengkopian disk yang telah
terinfeksi virus. Banyak disk berisi game atau utilitas di rumah dikopikan
ke mesin kantor. Disk berisi virus pun dapat terdapt di disk yang dikirim
produsen aplikasi. Hanya sejumlah kecil infeksi virus yang dimulai dari
hubungan jaringan.

Tipe-tipe virus
Saat ini perkembangan virus masih berlanjut, terjadi perlombaan antara
penulis virus dan pembuat antivirus. Begitu satu tipe dikembangkan
antivirusnya, tipe virus yang lain muncul. Klasifikasi tipe virus adalah
sebagai berikut :
o Parasitic virus.
Merupakan virus tradisional dan bentuk virus yang paling sering.
Tipe ini mencantolkan dirinya ke file .exe. Virus mereplikasi ketika
program terinfeksi dieksekusi dengan mencari file-file .exe lain untuk
diinfeksi.
o Memory resident virus.
Virus memuatkan diri ke memori utama sebagai bagian program yang menetap.
Virus menginfeksi setiap program yang dieksekusi.
o Boot sector virus.
Virus menginfeksi master boot record atau boot record dan menyebar saat
sistem diboot dari disk yang berisi virus.
o Stealth virus.
Virus yang bentuknya telah dirancang agar dapat menyembunyikan diri dari
deteksi perangkat lunak antivirus.
o Polymorphic virus.
Virus bermutasi setiap kali melakukan infeksi. Deteksi dengan penandaan
virus tersebut tidak dimungkinkan.
Penulis virus dapat melengkapi dengan alat-alat bantu penciptaan virus baru
(virus creation toolkit, yaitu rutin-rutin untuk menciptakan virus-virus
baru). Dengan alat bantu ini penciptaan virus baru dapat dilakukan dengan
cepat. Virus-virus yang diciptakan dengan alat bantu biasanya kurang canggih
dibanding virus-virus yang dirancang dari awal.
leer más...

ANTIVIRUS.. Adakah bahayanya?

| | 1 komen



Sejak pertama ditemukan virus telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup besar, demikian juga program Antivirus yang ada. Sayangnya perkembangan Antivirus biasanya hanya mengejar perkembangan virus dan bukan berusaha mendahuluinya. Antivirus yang ketinggalan (teknologinya) justru dapat mengundang bahaya bagi pemakai.

Ketika virus-virus berhasil dideteksi keberadaannya, virus-virus yang baru selalu bermunculan dengan teknologi yang lebih canggih yang membuat antivirus menjadi tak berdaya . Antivirus yang lama misalnya, selalu dapat di-'tipu' dengan teknologi stealth, dengan demikian ketika antivirus ini berusaha mendeteksi file-file yang lain, virus yang stealth tadi justru menyebarkan dirinya ke setiap file yang diperiksa.

Di berbagai majalah tentunya Anda sering melihat adanya program-program antivirus " satuan " (spesifik) yang tujuannya untuk mendeteksi satu jenis virus. Biasanya para pembuat antivirus tidak memberitahukan cara-cara yang benar untuk menggunakan program antivirus ini, padahal antivirus spesifik memiliki risiko yang besar jika tidak digunakan secara benar.

Antivirus spesifik hanya mampu mendeteksi satu jenis virus (dan mungkin beberapa variannya) dan biasanya mampu melumpuhkan virus di memori. Jika Anda menemukan suatu virus dan Anda yakin nama virusnya Anda bisa menggunakan Antivirus semacam ini, namun jika Anda tidak tahu, sebaiknya jangan coba-coba. Jika ternyata virus yang aktif adalah virus lain, yang tentunya tidak terdeteksi oleh antivirus ini, maka antivirus tersebut justru dapat menyebarkan virus yang ada ke seluruh file program yang diperiksanya.

Bahaya yang lebih menakutkan adalah jika antivirus salah mendeteksi suatu virus dan salah membersihkannya sehingga file program yang Anda coba untuk perbaiki justru menjadi rusak. Kejadian ini pernah terjadi misalnya pada kasus virus DenHard, virus ini benar-benar mirip dengan die hard, namun virus ini menggunakan teknik yang berbeda untuk mengembalikan header file yang asli, beberapa antivirus yang berusaha membersihkannya justru merusakkan file program tempat virus itu berada. Selain terjadi pada kasus virus DenHard, kasus inipun pernah (dan mungkin masih akan terus) terjadi pada beberapa virus. Salah satu alasan para pembuat virus membuat virus yang mirip adalah supaya virus tersebut sulit dibersihkan, karena para pembuat antivirus tidak suka jika virusnya dapat dengan mudah dibersihkan oleh user.
Program Antivirus bisa berbahaya karena sebab-sebab berikut:

Beberapa program antivirus hanya menggunakan teknik sederhana yang bisa dengan mudah di-tipu oleh pembuat virus Misalnya program antivirus hanya memeriksa beberapa byte di awal virus, pembuat virus bisa saja membuat virus versi lain yang sama di bagian awal tetapi berbeda di bagian-bagian yang penting, misalnya di rutin enkripsi/dekripsi header file asli. Ini akan membuat program antivirus menjadi perusak file bukan penyelamat file. Beberapa antivirus juga dapat di tipu dengan mengubah-ubah file signature antivirus. File signature merupakan file yang berisi ID dari setiap virus yang dikenal oleh antivirus, jika ID tersebut di ubah maka antivirus tidak akan mengenalnya. Antivirus yang baik seharusnya dapat memeriksa jika file signature-nya berubah.
Program Antivirus tidak membuat backup file yang dibersihkan. Sering program antivirus (terutama yang spesifik) tidak menyediakan sarana untuk membuat backup file yang dibersihkan, padahal ini sangat penting andaikata proses pembersihan gagal.
Program Antivirus tidak melakukan self check. Self check itu perlu, program antivirus dapat saja diubah oleh orang lain sebelum sampai ke tangan pengguna. Program-program antivirus komersial biasanya melakukan self check untuk memastikan dirinya tidak diubah oleh siapapun, namun ada juga yang tidak dan ini berbahaya. Pada program-program antivirus lokal, yang sering disertakan pada beberapa artikel komputer, biasanya menyertakan source code-nya, sebaiknya Anda mengcompile sendiri source tersebut jika Anda ragu pada keaslian file exe-nya.
Program Antivirus residen bisa di matikan dengan mudah Antivirus residen yang baik seharusnya tidak bisa dideteksi dan di uninstall dengan mudah. Contoh antivirus residen yang kurang baik adalah VSAFE (ada di paket DOS). VSAFE bisa dideteksi dan dimatikan dengan menggunakan interrupt (coba Anda pelajari/debug program vsafe yang ada di DOS agar Anda mengerti). Pemakai akan mendapatkan rasa aman yang palsu dengan menggunakan antivirus semacam ini. Tidak ada rasa aman justru lebih baik dari rasa aman yang palsu.
Program antivirus tidak memberi peringatan kadaluarsa. Seiring dengan berjalannya waktu, virus-virus yang bermunculan semakin banyak dan tekniknya semakin canggih. Program antivirus yang baik sebaiknya memberi peringatan jika Antivirus yang digunakan sudah terlalu out of date. Ini penting supaya kejadian antivirus yang menyebarkan virus tidak terulang.Sebagai pengguna program antivirus ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan risiko penggunaan antivirus

Carilah antivirus yang baik, baik di sini artinya program tersebut dapat dipercaya untuk mendeteksi dan membasmi berbagai virus yang ada. Jangan terbuai dengan janji-janji yang ditawarkan para vendor antivirus, dan jangan terbuai juga dengan nama merk yang cukup terkenal. Cobalah cari perbandingan antara berbagai antivirus di berbagai majalah / situs di internet.
Gunakan selalu Antivirus terbaru, Anda bisa mendapatkannya dari Internet atau dari beberapa majalah. Antivirus yang lama memiliki risiko yang besar jika digunakan (lebih dari 6 bulan sudah sangat berbahaya).
Buatlah cadangan untuk data dan program Anda yang penting.
Lakukan proses pembersihan virus dengan benar jika Anda menemukan virus
Pastikan program Antivirus yang Anda dapat adalah yang asli, ada kemungkinan seseorang telah mengubah antivirus tersebut, atau mungkin menularinya dengan suatu virus.
Hubungi ahlinya jika Anda merasa tidak dapat mengatasi virus di komputer atau jaringan Anda.
Langkah proses pembersihan yang baik adalah sebagai berikut

Jika Anda menjalankan komputer pribadi

Boot komputer Anda dengan disket startup yang bersih dari virus (dan di write protect)
Jalankan program virus scanner/cleaner pada sebuah file yang terinfeksi
Coba jalankan file tersebut, jika file tersebut menjadi rusak, jangan teruskan lagi
Jika program dapat berjalan lancar, cobakan sekali lagi pada beberapa file (cari yang ukurannya kecil, yang sedang dan yang besar). File yang ukurannya besar perlu di-check, biasanya file ini mengandung internal overlay yang membuat filenya rusak jika terkena virus.
Jika Anda adalah Admin jaringan, sebaiknya Anda mengambil sampel virus ke disket dan mencoba untuk membersihkannya di komputer lain, ini dilakukan untuk tidak mengganggu pekerjaan yang mungkin sedang dilakukan oleh orang lain. Hal ini juga untuk mengantisipasi, kemungkinan adanya virus baru yang mirip dengan virus lain (bayangkan apa jadinya jika terjadi salah pembersihan sehingga seluruh program di jaringan menjadi tidak bisa dipakai!). Jika gagal dibersihkan Anda perlu memanggil ahlinya untuk menangani, atau mencari informasi lebih lanjut di Internet. Percobaan pada beberapa file tujuannya untuk mencegah salah deteksi dan atau salah perbaikan oleh program antivirus. Jika virus dianggap berbahaya dan aktivitas menggunakan jaringan bisa ditunda sementara, mungkin untuk sementara jaringan dimatikan.Saat ini untuk menjadi programmer antivirus yang baik tidaklah mudah, Anda perlu tahu teknik-teknik pemrograman virus yang setiap hari semakin bertambah sulit. Program antivirus yang Anda buat sebaiknya juga mengikuti perkembangan teknologi virus. Untuk membuat program antivirus yang baik tidaklah mudah, namun ada beberapa hal yang perlu Anda ingat sebagai pembuat Antivirus jika Anda ingin program Anda dipakai orang lain, dan tidak membahayakan orang tersebut


Program Anda sebaiknya bisa mematikan virus di memori, dan dapat memberi peringatan jika ada sesuatu yang aneh di memori komputer pemakai (misalnya besar base mem kurang dari 640 Kb)
Dalam membuat ID virus pilihlah beberapa lokasi, lokasi yang baik adalah di awal virus dan di bagian penting virus (misalnya di bagian dekripsi header program asli) ini untuk memastikan tidak ada yang mengubah lokasi dan sistem enkripsi (jika ada) header program asli.
Jika data/header di enkrip, verifikasikan data yang didapat dari perhitungan, misalnya lihat apakah CS dan IP asli yang di dapat dari perhitungan masih dalam batas besar file, atau apakah instruksi JMP pertama di file COM masuk akal (kurang dari panjang file).
Buat cadangan file jika file yang dibersihkan dikhawatirkan rusak
Lakukan self check di awal program. Jika tidak seluruh bagian program bisa di self check, bagian ID virus perlu diperiksa apakah berubah atau tidak (misalnya dengan checksum).
Buatlah penjelasan yang jelas tentang cara penggunaan antivirus
Jika program hanya dapat dijalankan di DOS periksalah selalu ketika program dijalankan apakah program tersebut benar-benar berjalan di DOS
Jika ingin membuat program antivirus residen, jangan memakai ID virus yang tidak terenkripsi di memori, antivirus lain yang tidak mengenal antivirus Anda tersebut, justru akan menganggap adanya sebuah (atau beberapa buah) virus aktif di memori. Hal ini bisa terjadi, karena beberapa antivirus memeriksa seluruh memori terhadap adanya ID virus.
Untuk antivirus yang non residen teknik no 8 juga perlu digunakan, ini perlu agar program antivirus yang lain tidak mengira program ini terkena virus. Kadang-kadang program juga meninggalkan bekas di memori, yang mungkin bisa dicurigai oleh antivirus lain sebagai virus. Jika Anda tidak ingin menerapkan teknik tersebut, Anda bisa menghapus memori variabel ID virus setelah selesai digunakan.
Jika mungkin, untuk virus yang polimorfik gunakan metode heuristic (dan atau emulasi) untuk men-scan dan teknik emulasi untuk mendekrip, atau mengembalikan program asli.
Seharusnya 10 hal tersebut cukup, Anda bisa menambahkan sendiri hal tersebut jika perlu. Misalnya masalah kecepatan scanning dan lain-lain.
Simpulan dan penutup
Kiranya setelah membaca artikel di atas, para pemakai dan programmer antivirus dapat mendapatkan pengetahuan yang baru mengenai antivirus komputer. Sebagai pemakai antivirus, Anda harus lebih hati-hati, dan dengan rajin mengupdate antivirus Anda. Hal ini sangat perlu dilakukan, terutama bagi Anda yang terhubung ke Internet, sudah banyak virus yang menyebarkan dirinya lewat e-mail, dan dengan memanfaatkan beberapa bug dari perangkat email client Anda beberapa virus dapat menyebar tanpa Anda sadari (saat artikel ini dibuat, ada laporan dari sumber yang terpercaya bahwa ada bug di outlook yang memungkinkan attachment di eksekusi tanpa diketahui user).

Bagi para programmer antivirus, kiranya Anda tergerak untuk mempelajari lagi lebih banyak mengenai teknik-teknik virus, dan teknik-teknik untuk membasminya. Saat ini penulis virus di Indonesia belum terlalu banyak, tapi nanti ketika muncul berbagai virus dengan teknologi tinggi buatan bangsa sendiri, tentunya kita harus bisa membasminya (dengan baik dan benar tentunya), tidakkah kita akan malu, jika harus menggantungkan diri pada antivirus buatan luar negeri?.

Artikel ini bukanlah artikel yang lengkap mengenai pembuatan program antivirus yang baik, juga bukan tutorial yang lengkap mengenai penggunaan antivirus dengan baik dan benar, melainkan hanya sebuah artikel singkat agar para pemakai dan programmer lebih mewaspadai virus dengan lebih memperhatikan aspek antivirusnya.
di kutip dari YOHANES NUGROHO
leer más...

“Perkembangan Program Antivirus”

| | 0 komen



Generasi pertama : “scanner sederhana“. Antivirus menscan program untuk menemukan signature virus. Teknis ini terbatas untuk deteksi virus-virus yang telah dikenal.
Generasi kedua : “scanner yang pintar” (heuristic scanner). Antivirus menggunakan aturan-aturan pintar (heuristic rules) untuk mencari kemungkinan infeksi virus.
Generasi ketiga : jebakan-jebakan aktivitas (activity trap). Program antivirus merupakan program yang menetap di memori (memory resident program). Program ini mengidentifikasi virus melalui aksi- aksinya bukan dari struktur program yang diinfeksi.
Generasi keempat : proteksi penuh (full featured protection). Antivirus generasi ini menggunakan beragam teknik antivirus secara bersamaan. Teknik-teknik ini meliputi scanning dan jebakan-jebakan aktivitas.
leer más...

apa itu antivirus?

| | 0 komen



Software yang befungsi untuk mendeteksi, menghapus, serta mengkarantina virus-virus dari sistem komputer. Disebut juga Virus Protection Software. Aplikasi ini dapat menentukan apakah sebuah sistem komputer telah terinfeksi dengan sebuah virus atau tidak. Umumnya, perangkat lunak ini berjalan di latar belakang (background) dan melakukan pemindaian terhadap semua berkas yang diakses (dibuka, dimodifikasi, atau ketika disimpan). Sebagian besar antivirus bekerja dengan beberapa metode seperti di bawah ini :
Pendeteksian dengan menggunakan basis data virus signature (virus signature database): Cara kerja antivirus ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan oleh antivirus tradisional, yang mencari tanda-tanda dari keberadaan dari virus dengan menggunakan sebagian kecil dari kode virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, dan telah dikatalogisasi sesuai dengan jenisnya, ukurannya, daya hancurnya dan beberapa kategori lainnya. Cara ini terbilang cepat dan dapat diandalkan untuk mendeteksi virus-virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, tapi tidak dapat mendeteksi virus yang baru hingga basis data virus signature yang baru diinstalasikan ke dalam sistem. Basis data virus signature ini dapat diperoleh dari vendor antivirus dan umumnya dapat diperoleh secara gratis melalui download atau melalui berlangganan (subscription).
Pendeteksian dengan melihat cara bagaimana virus bekerja: Cara kerja antivirus seperti ini merupakan pendekatan yang baru yang dipinjam dari teknologi yang diterapkan dalam Intrusion Detection System (IDS). Cara ini sering disebut juga sebagai Behavior-blocking detection. Cara ini menggunakan policy (kebijakan) yang harus diterapkan untuk mendeteksi keberadaan sebuah virus. Jika ada kelakuan perangkat lunak yang “tidak wajar” menurut policy yang diterapkan, seperti halnya perangkat lunak yang mencoba untuk mengakses address book untuk mengirimkan e-mail secara massal terhadap daftar e-mail yang berada di dalam address book tersebut (cara ini sering digunakan oleh virus untuk menularkan virus melalui e-mail), maka antivirus akan menghentikan proses yang dilakukan oleh perangkat lunak tersebut. Antivirus juga dapat mengisolasi kode-kode yang dicurigai sebagai virus hingga administrator menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Keuntungan dari cara ini adalah antivirus dapat mendeteksi adanya virus-virus baru yang belum dikenali oleh basis data virus signature. Kekurangannya, jelas karena antivirus memantau cara kerja perangkat lunak secara keseluruhan (bukan memantau berkas), maka seringnya antivirus membuat alarm palsu atau “False Alarm” (jika konfigurasi antivirus terlalu “keras”), atau bahkan mengizinkan virus untuk berkembangbiak di dalam sistem (jika konfigurasi antivirus terlalu “lunak”), terjadi false positive. Beberapa produsen menyebut teknik ini sebagai heuristic scanning.
Antivirus yang menggunakan behavior-blocking detection ini masih sedikit jumlahnya, tapi di masa yang akan datang, kemungkinan besar semua antivirus akan menggunakan cara ini. Beberapa antivirus juga menggunakan dua metode di atas secara sekaligus.
Copyright: Wikipedia
leer más...

Rabu, 02 Desember 2009

cerita lucu, baca dulu....

| | 0 komen



Disebuah perempatan jln raya, lampu merahpun menyala tanda semua kendaraan bermotor harus berhenti. Dasar tukang becak biasalah..nylonong aje. nah bersamaan ama tukang becak, ada sepasang suami istri sedang mengendarai motor baru. sepasang suami istri ini bibirnya sumbing semua,na'udzubillah ye... kcian bgt. nah.. karena baru bisa ngendarai mtor jd kurang tahu tuh ame yang namanye rambu2. ngikut aje ma tukang becak yang nekat. tak ayal sempritanpun berbunyi, ehh maaf peluit coy. Munculah disana sorang POLWAN yang cantik menghampiri Bpk2 yang sumbing td. "Selamat siang bapak!!"POLWAN menyapa dgn suara lembut bgt, wiiih...mantep coy. Bpk2 itu langsung copot helm n tersenyum. Polwan itu langsung menginterogasi, "Bapak namanya siapa??". Bapak2 itu menjawab dengan begitu jelasnya "Memek lu nikmat", sambil menyodorkan kartu SIMnya. mendengar spt itu, Polwan cantik itu tersentak n memperlihatkan warna muka merahnya, alias marah. Namun sambil melihat kartu SIM bpk2 td akhirnya muka merah yang diperlihatkan mulai memutih kembali menampakkan kecantikannya sambil tersenyum manis. OOoo. nama bapak "MEMET RUKHIMAT". ( he..he..he.... ya iyalah bibirnye aje sumbing mana mungkin bs ngomong jelas ye?) maaf ye cm sekedar humor aje. Moga kita,istri kita,keturunan kita,saudara2 kita, tmn2 kita n semuanya diberi kesehatan. Amiin..
leer más...

jenis-jenis modem

| | 0 komen



* Modem Komputer Internal. Beberapa komputer memiliki modem internal yang merupakan modem built in atau komputer modem card. Untuk card modem komputer, slot PCI atau kadang-kadang slot ISA dibutuhkan, tergantung interface motherboard yang tersedia untuk menerima modem. Internal Computer Modems digunakan dengan koneksi internet dial-up melalui sepasang koneksi RJ-11. Juga dikenal dengan kabel telepon tembaga, RJ-11 memampukan komputer untuk menerima dan mengirim data sebagaimana yang diterangkan di atas.

* Modem Eksternal. Modem Eksternal bisa digunakan untuk tujuan yang sama dan dalam kondisi yang sama dengan modem internal. Akan tetapi modem eksternal merupakan kotak kecil yang menggunakan jenis antar muka yang lain untuk terhubung dengan komputer.

* Modem kabel. Modem kabel menggunakan sumbu kabel jaringan televisi untuk menyediakan bandwitdth yang hebat dibandingkan modem komuter dial up. Akses yang benar-benar cepat ke Web yang disediakan oleh modem kabel dengan transmisi downstream hingga 38 Mbits/s dan transmisi upstream hingga 1 Mbits/s. Sayangnya besaran transmisi ini berubah-rubah tergantung jumlah pengguna karena pembagian bandwith yang menggunakan teknologi kabel ini. Modem DSL ( Digital Subscriber Line) secara eklusif digunakan untuk koneksi dari telepon kantor yang dipindahkan ke pengguna.
leer más...

sejarah internet

| | 0 komen



Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas.
leer más...
 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
Ir Arriba