sisi terdalam retno eka rinjani

Foto saya
agak menjengkelkan... lucu.. gampang berteman n gak pilih2 teman...

Rabu, 18 November 2009

Mata kuliah

| |

Modul 1





PELATIHAN PEMANFAATAN TIK
UNTUK PEMBELAJARAN
Tahun 2009










TIK UNTUK PEMBELAJARAN








Oleh:
Uji Saputro, S. Si













SENIOR HIGH SCHOOL 2 STATE OF WONOGIRI
2009

Pendahuluan
Modul ini akan membahas potensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan. Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta pelatihan dapat menjelaskan pengertian TIK, elemen-elemen TIK, potensi TIK dalam pendidikan, konsep dasar pemanfaatan TIK, dll. Pada materi ini, fokus pelatihan adalah pada penyamaan persepsi tentang TIK, pemberian wawasan serta motivasi pendayagunaan TIK dalam pembelajaran.

Modul ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih 2 x 45 menit.. Aktivitas belajar diupayakan melibatkan peserta secara inten. Usahakan agar seluruh peserta aktif memberikan masukan, menceritakan pengalaman dan pengetahuannya tentang materi yang sedang dibahas. Tutor lebih banyak bertindak sebagai fasilitator. Hargai setiap pendapat yang disampaikan oleh peserta. Setiap sub topik yang dibahas, disimpulkan sehingga menjadi kesepakatan bersama.

Metodologi
1. Brainstorming
2. Diskusi pola sajian dan metode
3. Kerja kelompok, pembuatan bahan
4. Simulasi presentasi
5. Finalisaisi

Kebutuhan Peralatan
1. LCD projector
2. Laptop/PC
3. Kertas karton
4. Spidol
5. Lembar kerja
KEGIATAN BELAJAR____________________________________________

Perubahan Paradigma dalam Pendidikan
Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia telah terjadi beberapa kali gelombang besar perubahan. Dalam teknologi pembelajaran, telah terjadi serangkaian revolusi besar, antara lain:
- Revolusi I : Menitipkan anak pada guru
- Revolusi II : Tulisan
- Revolusi III : Teknologi cetak
- Revolusi IV : Teknologi elektronik (Ashby, 1972)
- 1910-an – motion pictures
- 1930-an – radio broadcasting
- 1950-an – instructional television
- 1960-an – tutorial machines
- 1980-an – multimedia dan internet
- (Norton, et al, 2001)

Menurut John Naisbit, penulis buku Megatrend 2000, saat ini kita telah memasuki gelombang ketiga, yakni perubahan teknologi informasi. TIK telah menjadi simbol gelombang perubahan. Bagaimana kita menghadapi perubahan ini? Kalau diibaratkan TIK itu adalah arus badai, maka sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapi perubahan teknologi informasi. Pilihan pertama membangun dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut, pilihan kedua berdiam diri dan membiarkan diri kita terbawa arus, pilihan ketiga memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi. Pilihan manakah yang kita ambil? Tentu terpulang kepada diri kita masing-masing, Namun demikian, pasti kita sepakat bahwa pilhan terbaik adalah memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi.

Perubahan ini melanda semua bagian kehidupan, termasuk di dalam pendidikan. Sebut saja misalnya ruang belajar, yang biasa kita sebut ruang kelas. Pada masa kini, pengertian kelas telah jauh berubah dengan pengertian masa lalu. Dahulu mungkin yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja kursi murid, meja kursi guru, dan sebuah papan tulis di dinding. Sesederhana itu. Tapi sekarang yang disebut ruang belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu orang guru. Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar. Media belajar bukan lagi sekedar papan tulis dan kapur. Buku tidak hanya kumpulan kertas yang tercetak, dsb.

Pendidikan sedang mengalami perubahan paradigma. Sekarang ajaklah peserta untuk mengidentifikasi pada apa sajakah paradigma itu sedang berubah. Peradigma, tentang guru.
Menurut Saudara, apa sajakah perubahan paradigma yang sedang terjadi pada guru dahulu dan sekarang.
Dahulu guru dianggap sebagai satu-satunya sumber, sekarang ….
Dahulu guru dianggap paling dan serba tahu, sekarang …
Dahulu guru dianggap sebagai yang harus digugu dan ditiru, sekarang ….
Dahulu kegiatan belajar mengajar berpusat kepada guru, sekarang….
Dahulu metode mengajar guru cendrung monoton, sekarang.....
Dahulu guru cendrung tidak mengembangkan materi ajar, sekarang.......

Identifikasi dapat diteruskan secukupnya. Selanjutnya kelompokkanlah mana peran guru yang mengalami perubahan dan mana yang tidak mengalami perubahan. Mana pula perubahan itu yang diakibatkan oleh perkembangan TIK.

Sekarang mari kita lihat perubahan paradigma tentang kurikulum. Kurikulum pada masa lalu ditentukan oleh pemerintah. Akan tetapi saat ini, kita tengah mengalami perubahan dalam penentuan kurikulum, di mana satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kurikulum sendiri. Sedangkan pemerintah hanyalah menetapkan standar kompetensi. Perubahan ini akan terus berlanjut. Sekolah masa depan akan mengembangkan kurikulum yang menjadi ciri khas masing-masing. Orang tua murid akan memilih sekolah mana yang cocok untuk anaknya sesuai dengan minat dan harapan mereka.

Diskusi tentang perubahan paradigma dalam proses pembelajaran dapat diteruskan dengan menyajikan tabel di bawah ini. Mintalah peserta untuk memberikan komentar untuk masing-masing subjek yang berubah.









Perubahan paradigma pada proses pembelajaran
real-world context
artificial context
authentic
isolated
proactive and planned act.
reactive response
informed decision making
knowledge-based decision making
critical thinking
factual thinking
active/inquiry-based learn.
passive learning
information exchange
information delivery
collaborative work
isolated work
multimedia
single media
multipath progression
single-path progression
multisensory stimulation
single-sense
student-centered instruction
teacher-centered instruction 9nnnnnnnn( Berpusat




KE
DARI

DARI
KE
teacher-centere instruction
(Berpusat pada guru)
student-centered instruction
(Berpusat pada siswa)
single-sense
Kemajuan satu jalur
multisensory stimulation
Kemajuan


















Perubahan paradigma terjadi pula pada institusi pendidikan sebagaimana ditampilkan pada daftar berikut ini. Mintalah satu atau dua orang peserta untuk menjelaskan perubahan paradigma pada institusi pendidikan tersebut.
learning spaces
linear curricula
learning on demand
term-oriented learning
knowledge certificates
curricula-oriented degrees
just-in-time basic studies
broad basic studies
inter-unit curricula
single-unit curricula
cooperating institutions
isolated institutions
profiled institutions
broad scope institutions
multiple-mode institutions
single-mode institutions
competitive markets
ivory towers
life-long learning
studying once a life
KE
DARI

Jenis-jenis Perangkat TIK
Setelah kita membicarakan perubahan paradigma, selanjutnya kita bicarakan TIK sebagai salah satu faktor penyebab perubahan tersebut. Pada umumnya peserta telah mengetahui pengertian TIK, namun seringkali pengertian mereka bermacam-macam. Mungkin di antara mereka ada yang mengartikan bahwa TIK adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer. Sering pula dijumpai guru yang menganggap TIK adalah urusan guru komputer semata-mata. Oleh karena itu, agar aktivitas pelatihan dapat mencapai optimalitas yang tinggi, sebaiknya tutor memulai penyampaian materi ini dengan brainstorming. Brainstorming dapat dimulai dengan menanyakan kepada peserta tentang apakah mereka sudah terbiasa memanfaatkan TIK dalam pembelajaran? Jawaban mereka mungkin akan bervariasi antara yang telah terbiasa memanfaatkan TIK sampai dengan yang sama sekali belum mengenal TIK. Berdasarkan kondisi peserta tersebut, maka tutor dapat memulai penjelasan sesuai dengan kemampuan awal (entry behavior) peserta.

Tutor bersama-sama dengan peserta dapat mengidentifikasi apa sajakah perangkat TIK di sekitar kita. Mungkin mereka akan menyebutkan TIK dapat terdiri dari; komputer (PC), printer, LCD projector, internet, intranet, dan lain-lain.
Nah, sekarang gambarkanlah komponen-komponen TIK tersebut dalam sebuah bagan presentasi. Jangan lupa sebutkan pula bahwa televisi, radio, dan handphone juga merupakan TIK.

Internet
Radio
Telepon
Televisi
Printer
LCD projector
Intranet
PC
TiK
Pada modul dan bahan presentasi ditambahkan keterangan fungsi serta gambar komponen-komponen TIK (TV, Radio, Komputer, Printer dan lain sebagainya.
TIK selalu terdiri dari hardware dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi yang berupa fisik. Cirinya ya terlihat dan bisa disentuh. Sedangkan software atau perangkat lunak adalah system yang dapat menjalankan atau yang berjalah dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system (OS), aplikasi, ataupun konten. Sebutkan contoh-contoh software OS, aplikasi, dan konten.

Contoh OS antara lain ........................................................................
Contoh software aplikasi antara lain ..................................................
Contoh konten, antara lain .................................................................

Pada bahan presentasi ditampilkan contoh-contoh OS, software aplikasi dan konten.
Ketika membicarakan hardware dan software dapat pula kita sisipkan pesan tentang sering terjadinya kesalahan persepsi di tengah masyarakat kita, misalnya ketika membeli satu unit komputer (PC), ada yang beranggapan PC tersebut telah lengkap dan siap digunakan. Padahal kenyataannya PC tidak dapat digunakan tanpa adanya OS dan aplikasi di dalamnya. Sedangkan OS dan aplikasi adalah software sesuatu yang harus dibayar lagi. Sampaikan pula tentang penghargaan atas hak cipta. Tanyakanlah, mengapa kita harus menghargai hak cipta.
Kita harus menghargai hak cipta karena:
.................................................................................................................
Sebutkan pula pengertian software open source dan software propriety
.................................................................................................................

Potensi TIK dalam Pembelajaran
Setelah disepakati komponen-komponen TIK, maka selanjutnya tanyakan kepada peserta potensi TIK di sekolah. TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas pembelajaran. Salah satu hasil penelitian menyebutkan potensi TIK sebaga berikut:
· 10 % Membaca Teks
· 20 % Mendengar Sound
· 30 % Melihat Grafis/foto
· 50 % Melihat mendengar & Video/Animasi
· 80 % Berbicara
· 80 % Berbicara dan
· melakukan Interaktif

Sekarang mintalah peserta menyebutkan potensi TIK di dalam pembelajaran. Ingatkanlah sekali lagi bahwa televisi, radio, dan handphone termasuk TIK yang dimaksud. Tuliskanlah jawaban peserta tentang fungsi TIK:
………………………………
………………………………
………………………………
………………………………, dst

Bandingkan jawaban peserta tersebut dengan daftar potensi TIK di bawah ini.
Potensi TIK untuk pendidikan:
Memperluas kesempatan belajar
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kualitas belajar
Meningkatkan kualitas mengajar
Memfasilitasi pembentukan keterampilan
Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan
Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen
Mengurangi kesenjangan digital
Potensi TIK
Multi-sensory delivery : visual, audio, kinestetik
Belajar secara aktif : interaktif, menarik minat (stimulating)
Eksplorasi aktif.
Belajar kooperatif (cooperative learning)
Individualisasi.
Belajar mandiri (independent learning).
Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skills)
Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi

Fungsi TIK dalam Pendidikan
Dalam blue print TIK untuk pendidikan, fungsi-fungsi TIK digambar sebagai sebuah bangunan gedung. Terdiri dari pondasi, tiang, dan atap, sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

KONTEN
DAN
KURIKULUM
PROSES
BELAJAR
MENGAJAR
FASILITAS
DAN
SARANA
PRASARANA
SUMBER
DAYA
MANUSIA
INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR PENDIDIKAN
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN
ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN
NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN
IDEOLOGI
POLITIK
EKONOMI
SOSIAL
BUDAYA
HANKAM
PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN INDONESIA
VISI – MISI – TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
ICT SEBAGAI
FASILITAS
PENDIDIKAN
ICT SEBAGAI
STANDAR
KOMPETENSI
ICT SEBAGAI
ALAT BANTU
PEMBELAJARAN
ICT SEBAGAI
GUDANG ILMU
PENGETAHUAN
ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI PENDIDIKAN
ICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN SEKOLAH
ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN
1
2
3
4
5
6
7
WAHANA
TRANSFORMASI
PENDIDIKAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
10

Berdasarkan gambar tersebut, mintalah kepada mereka untuk menuliskan fungsi-fungsi apa sajakah yang sudah berjalan pada sekolah mereka, dan fungsi-fungsi mana sajakah yang belum berjalan pada sekolah mereka.
Tuliskanlah fungsi-fungsi TIK yang TELAH ada pada sekolah Anda:
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

Tuliskanlah fungsi-fungsi TIK yang BELUM ada pada sekolah Anda:
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

Jelaskan pula alasan mengapa sebagian fungsi tersebut belum ada pada sekolah mereka.
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

Salanjutnya, bandingkanlah apa yang telah dituliskan oleh peserta dengan beberapa bagan yang diambil dari Blue Print TIK berikut ini.
.












TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.

Referensi
Ilmu
Pengetahuan
Terkini
INTERNET
BASED
CONTENT
Manajemen
Pengetahuan
KNOWLEDGE
MANAGEMENT
Jaringan
Pakar Beragam
Bidang Ilmu
COMMUNITY
OF INTEREST
NETWORK
Jaringan
Antar Institusi
Pendidikan
EDUCATION
INSTITUTION
NETWORK
Pusat
Pengembangan
Materi Ajar
COURSE AND
CONTENT
RESOURCE
DEVELOPMENT
Wahana
Pengembangan
Kurikulum
CURRICULUM
DEVL.
INFORMATION
SYSTEM
Komunitas
Perbandingan
Standar
Kompetensi
INTERNATIONAL
BENCHMARKING
AND STANDARD
A
B
C
D
E
F
G

Sedangkan TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interkasi antara guru dengan siswa.
Belajar
Mandiri
SELF LEARNINGSYSTEM
Latihan
Soal
COURSE
PRACTICING
Media
Illustrasi
MULTIMEDIA
LEARNING
Buku
Interaktif
INTERACTIVE
STORY BOOK
Alat Bantu Guru
Alat Bantu Siswa
Alat Uji
Siswa
STUDENT EVALUATION
SYSTEM
Sumber
Referensi Ajar
KNOWLEDGE
SOURCE
Simulasi
Kasus
CASE SIMULATION
SYSTEM
Evaluasi
Kinerja Siswa
STUDENT EVALUATION
PERFORMANCE
Alat Peraga
Visual
MULTIMEDIA
VISUAL SYSTEM
Animasi
Peristiwa
EVENT
ANIMATION
Komunikasi
Antar Guru
INTER TEACHER
COMMUNICATION
Alat Bantu
Interaksi
Guru - Siswa
Kolaborasi
Kelompok Studi
WORKGROUP
SYSTEM
Manajemen
Kelas Terpadu
INTEGRATED COURSE
MNGT. SYSTEM
Komunikasi
Guru-Siswa
TEACHER-STUDENT
COMMUNICATION
SYSTEM
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q


Sebagai fasilitas pendidikan, TIK di sekolah dapat berupa pojok internet, perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll.

Alat Ajar
Multi-Intelejensia
MULTIPLE INTELLIGENT
LEARNING
DEVICES
Pojok
Internet
INTERNETCORNER
Perpustakaan
Elektronik
ONLINELIBRARY
Kelas
Virtual
VIRTUAL
CLASS
Aplikasi
Multimedia
MULTIMEDIA
APPLICATION
Papan Elektronik
Sekolah
SCHOOL BULLETIIN
BOARD
Kelas
Jarak Jauh
VIDEO
CONFERENCING
Kelas Teater
Multimedia
MULTIMEDIA
THEATRE
Komunikasi
Kolaborasi
Kooperasi
SCHOOL
INTRANET
G
H
A
B
C
D
E
F
I


Faktor Pendukung dan Penghambat Pendayagunaan TIK di Sekolah
Selanjutnya diskusikanlah dengan peserta tentang sejumlah faktor pendukung dan pengahmabat pendayagunaan TIK untuk pembelajaran. Berdasarkan sejumlah survey yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa faktor yang sering menjadi keluhan para guru, antara lain; tidak tersedianya peralatan, mahalnya akses internet, kurangnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan TIK alias gaptek, kurangnya dukungan kebijakan, dll.








Mintalah peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
Bagaimanakah ketersediaan peralatan TIK di sekolah mereka?
........................................................................................................
Apakah akses internet yang memadai untuk menunjang kegiatan pembelajaran?
........................................................................................................
Bagaimanakah kemampuan guru dalam mendayagunakan TIK?
........................................................................................................
Bagaimana upaya sekolah dalam penyediaan pembiayaan TIK?
........................................................................................................
Jelaskanlah solusi untuk mengatasi hambatan pendayagunaan TIK di sekolah:
.........................................................................................................

Sekurang-kurangnya ada lima faktor yang harus dipenuhi untuk terjadinya optimalisasi pendayagunaan TIK di sekolah. Kelima faktor tersebut adalah infratsruktur, SDM, konten, kebijakan, dan budaya.
Intrastruktur
Budaya
SDM
Kebijakan
Konten








Guna mendukung optimalisasi pendayagunaan TIK untuk pendidkan, sejumlah program dan kebijakan pemerintah telah diluncurkan, antara lain:
1. Kebijakan:
a. Dibentuknya Dewan TIK Nasional yang diketuai oleh Preseiden
b. TIK menjadi bagian penting dari rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional dalam mendukung tiga pilar kebijakan pemerataan dan perluasan akses; peningkatan kualitas dan daya saing; serta tata kelola dan pencitraan publik
c. Segera dikeluarkan Permendiknas mengenai TIK untuk Pendidikan.
2. Infrastruktur
a. Adanya bantuan Block Grant TIK untuk pendidikan
b. Tersedianya koneksi broadband jaringan pendidikan nasional (Jardiknas)

3. Konten
a. Penyediaan bahan belajar berbasis TIK dan aktivitas pembelajaran non konvensional seperti e-dukasi.net, Curriki Indonesia, dan e-bursa
b. Stasiun televisi khusus yang berisi 100% pendidikan, TVE
c. Penyediaan pusat data dan informasi pendidikan, Padati
d. Sistem informasi manajemen, seperti SIM Keu, Sim Peg, SIM Asest, NUPTK, Dapodik, dll.

4. SDM
a. Pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam pendayagunaan TIK

5. Budaya
b. Sosialisasi
c. Lomba TIK
d. E-learning Award








Penutup
Sampai di sini sesi Modul 1 Potensi TIK untuk Pendidikan selesai. Penjelasan dan diskusi lebih lanjut dilakukan pada modul-modul berikutnya. Sebagai penutup kegiatan belajar pada modul 1 ini, fasilitator dapat mengulang kembali beberapa point penting antara lain;
1. Pendayagunaan TIK dalam pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK telah mengalir pada setiap aspek kehidupan manusia.
2. Diperlukan perubahan paradigma dalam pendidikan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pendidikan yang optimal.
3. TIK memiliki potensi dan fungsi yang sangat besar dalam peningkatan kualitas pendidikan
4. Diperlukan suatu gerakan budaya pemanfaatan TIK untuk pendidikan


Referensi
1. Blue Print TIK untuk Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasioanl 2005
2. Rencana Stratetgis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009
3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Pedoman Penyusunan Bahan Ajar, Jakarta, 2006
4. Moore, Peter, Environment of e-learning, UNESCO, 2003
5. Siribodhi, Tinsiri, ICT Tools for Learning Materials Development, UNESCO, Bangkok, 2000
6. www.e-dukasi.net
7. Intel teach

0 komen:

Ir arriba

Posting Komentar

 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
Ir Arriba